Wawancara [1]
Hetalia © Himaruya Hidekaz
Oseania, Antartika, Asia, Eropa © OC
----
"Tentang Kak Asia?" Yang ditanya memiringkan kepala. Dengan wajah datarnya yang biasa, Antartika berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang diajukan padanya.
"Oh, aku tahu!" Tanpa peringatan, Oseania yang baru saja datang langsung berseru semangat, membuat Antartika tersentak. Mengindahkan tatapan tajam yang dilayangkan sang personifikasi benua termuda, Oseania melanjutkan perkataannya.
"Asia itu orangnya ramah dan hangat, sebenarnya. Tapi, dia akan jadi pendiam dan dingin saat dengan orang yang tidak dia kenal." Oseania memasang pose seperti orang yang sedang menggigil. "Misalnya saat kedatangan presiden Amerika Serikat di pertemuan beberapa tahun lalu. Aura di sekitar Asia jadi tidak mengenakkan."
"Tapi Kak Asia gak bermaksud jahat sama orang baru." Antartika buru-buru menambahkan. "Cuma gugup aja, itu yang dia katakan padaku."
"Asia kalau gugup itu kebangetan." Oseania sweatdrop. "Keliatan banget kalau dia juga sering grogi jika berhadapan sama Eropa."
"Kak Asia sering tergagap-gagap saat bicara dengan Kak Eropa. Mukanya juga kadang memerah." Netra Antartika berbinar-binar. "Eurasia-ku berlayar."
"Yah, tapi kita juga gak bisa terlalu berharap." Oseania kembali sweatdrop. "Sejak perpisahan daratan benua dulu, hubungan mereka jadi agak renggang."
"Tapi berharap pun juga gak ada salahnya. Toh, lempeng buminya masih barengan." Antartika menatap Oseania dengan tatapan yang masih berbinar, membuat Oseania lagi-lagi sweatdrop karena kelakuannya.
"Iya deh, iya." Daripada jadi panjang masalahnya, lebih baik dia mengalah. Toh, secara teknis dia memang lebih tua dari Antartika.
Yang mewawancarai mereka sejak tadi hanya bisa mengulas senyum. "Baiklah, informasi dari kalian sudah lebih dari cukup untukku. Makasih ya Antartika, Oseania."
"Sama-sama, Author. Moga AU ini langgeng, ya. Jangan ditelantarin kayak AU Nekotalia sebelah." Sindiran telak dilancarkan oleh Oseania, diikuti oleh anggukan penuh persetujuan dari Antartika.
Tanpa dapat membalas, Author-nya pun langsung tepar di tempat. Savage.
---
Well, yah, ini AU baru...
Udah bikin beberapa skenario, sih. Moga aja bisa lanjut dan ketulis semua, hehe.
Edit : Yosh, pakai Mbak Oseania aja deh buat ke depannya.
Oseania : "Mulai sekarang kamu anakku~" (^^) *pat pat Australia*
Australia : *mendengkur, keenakan di pat pat*
New Zea : *sweatdrop melihat ke-random-an ini*
Komentar
Posting Komentar
Silakan kritik dan sarannya~