Selamat Pagi

Hetalia © Himaruya Hidekaz

----

Pagi di rumah ini selalu jauh dari kata damai. Ada saja keributan yang terjadi, dan Alfred adalah oknum yang selalu disalahkan atas kejadian ini. Well, karena dia memang bersalah. 

Seperti biasa, Alfred akan jadi orang ketiga yang bangun awal. Yang pertama adalah Papanya, dan yang kedua tentu saja Ayahnya. 

Setelah membereskan tempat tidur, ia melangkah menuju destinasi yang rutin ia kunjungi sebelum sarapan. Yap, kamar Matthew. 

Begitu sampai, pintu kamar sang saudara kembar dibuka dengan keras. Istilah lainnya, dibanting. Dan menghasilkan suara yang sangat mengganggu ketenangan. 

Rest in peace, door. 

"Hey, Mattie! Ayo bangun! Sudah pagi!" Teriakan cempreng khas Alfred terdengar ke seluruh penjuru kamar Matthew. Merasa tak cukup hanya dengan berteriak saja, lelaki itu mulai mengguncang-guncang tubuh saudaranya dengan kuat. 

Bayangkan seberapa tersiksanya Matthew di bawah selimutnya. 

"Wake up, bro! Wake up! Don't be lazy!" 

Keributan itu sudah cukup untuk membuat Matthew terjaga sepenuhnya. Dengan wajah tertekuk, ia keluar dari selimut sambil mengusap matanya. "Ugh, berisik Alfred." 

Sedangkan yang ditegur hanya nyengir tanpa dosa. "Hehe. Morning, Mattie."

"Huh, morning." Matthew menghembuskan napas, lalu tersenyum sedikit. Astaga. Seberapa menyebalkan pun saudara laki-lakinya ini, ia tidak akan pernah bisa marah pada Alfred. 

"Nah, karena Mattie sudah bangun, ayo kita sarapan bersama!" Dengan kelewat bersemangat, Alfred menarik tangan Matthew, sampai sang pemuda hampir terjatuh dari kasurnya. 

"Sabar, Alfie. Ya ampun." Perlahan, Matthew turun dari kasurnya, dan mengikuti langkah Alfred yang sudah lebih dulu menuruni tangga. 

Setidaknya, Alfred beruntung memiliki saudara yang pemaaf seperti Matthew. 

***

Brak! 

"Mattie!" 

"Mon Dieu! Kamu tak apa, Matthieu?" 

Benar juga. Tadi Matthew lupa mengambil kacamatanya di kamar.

Komentar

Postingan Populer