Siapa Sebenarnya Yang Salah?

Vocaloid (c) Crypton Future Media

Karena ada referensi Project Sekai jadi (c) SEGA, Craft Egg, Colorful Palette

Warn! Alter ego, mentioning killing self and other.

Judul mewakili reaksi yang nulis.

---

Kebenaran telah terungkap. Miku memandangi kertas coret-coretannya dengan tangan gemetar. Tidak pernah ada orang ketiga yang terlibat dalam misteri ini. Jelas-jelas si pelaku adalah orang terdekat yang mengetahui rutinitas harian korban.

Barang yang tiba-tiba berpindah tempat, bahan ramuan yang entah bagaimana perlahan mengisi lemari dapur, buku sihir yang tak pernah dibelinya, perasaan seperti berada di awang-awang, dan cerita aneh dari Kaito tentang dirinya yang bisa berubah 180 derajat. Semua telah jelas sekarang.

Kaki yang semakin lemas membuat Miku jatuh terduduk di lantai, pipinya basah karena air mata yang mengalir tanpa sadar. Rasa yang bercampur aduk membuat dadanya sesak. Selama ini, dendam yang ditanamkan tertuju pada dirinya sendiri. Sebuah kenyataan pahit, padahal Kaito begitu baik padanya. Kenapa sosok lain ini justru membunuhnya?

Dia yang lebih dulu merenggut keluargamu. Orang itu pantas mendapatkannya.

Suara-suara yang memenuhi kepalanya semakin menjadi-jadi. Frustasi, Miku menutup telinga erat-erat, seolah cara itu bisa mendiamkan sisi gelap hatinya yang terus membisikkan kalimat penuh benci.

Dia membiarkanmu tinggal hanya karena kegigihanmu. Ingat ketika kamu masih bisa mencekiknya dengan sihir, bahkan ketika tubuhmu sudah terbaring bergenang darah? Dia hanya ingin memanfaatkanmu.

“Cukup!” Miku berteriak parau, napasnya mulai terasa berat. “Kaito bukan orang yang seperti itu! Dia baik! Dia telah menyesali perbuatannya!” 

Wajah Kaito yang tersenyum tipis ketika meminum kopi buatannya kembali terputar di benak. Kini Miku tahu kenapa akhir-akhir ini rutinitas itu terasa seperti mimpi, seolah bukan dilakukan, hanya dipertontonkan saja. Sosok lain dirinya lah yang melakukan itu semua, perlahan mencampurkan ramuan pada kopi hingga pemuda itu semakin lemah, dan akhirnya meninggal. 

Selama ini, tak ada jejak yang bisa ditemukan, dihapus dengan rapi. Hanya ketika pasca kematiannya, sisa-sisa bahan di dalam tubuhnya mengeluarkan aura sihir yang kuat, sehingga kecurigaan tentang pembunuhan berencana pun muncul.

Dia hanya ingin memanfaatkanmu, membuatmu nyaman bersamanya, untuk kemudian mengkhianatimu.

“Tidak…, tidak….” Menggeleng lemah, isi kepala Miku semakin tak karuan. Ingin rasanya semua ini berhenti, entah bagaimanapun caranya.

Seakan hendak mewujudkan keinginannya yang teramat kuat, sihir yang siap menghujam dari atas perlahan terbentuk, persis mengarah ke tubuhnya yang semakin gemetar menahan emosi.

Tentu ekspresimu saat itu terjadi akan sangat lucu untuk dilihat, lebih menyenangkan daripada membuatmu mati sia-sia.

Salahmu yang terlalu naif, Hatsune Miku.

“Diam! Aku tidak pernah minta pendapatmu!” 

Miku hanya ingin suara itu hilang, lenyap. Seolah menjawab panggilannya, energi sihir yang telah terkumpul seketika menembus kepala.

Tak ada luka fisik, namun cukup untuk membuatnya mati, berdebam jatuh ke lantai.

Komentar

Postingan Populer